cerpen-kutukan sleeping ugly

 
   


  

            Di panti asuhan si boncel benar-benar mengubah hidup Aurel. Sejak itu belahan otak -kanannya yang selama ini tertidur panjang mulai aktif berkhayal. Bahkan hingga dia tumbuh dewasa, menikah, dan akhirnya hamil, aurel selalu merasa hari-harinya semakin menyerupai dongeng.

            Uasana di RSAB harapan kita hiruk-pikuk mewartakan aktivitas di dalamnya. Yang paling heboh tentu saja kamar bersalin. Jeritan ibu-ibu yang bayinya hampir menggetarkan lantai 2 itu, serta celoteh tidak sabar para calon ayah yang menunggu nya untuk lahir membuat para pasien merasa dongkol.

            Tidak seperti biasanya, juni yang cerah tahun itu terpilih menjadi musim melahirkan anak. Konon menurut penelitian, kalau mau memiliki anak yang cantik atau tampan, pilihlah musim panas sebagai waktu melahirkan bayi.

            Aurel pun tidak mau ketinggalan. Menempati kamar bersalin tambahan di pojokkarena wanita muda itu sudah waktunya melahirkan semantara kamar brealin utama sudah penuh dengan tiga calon ibu bayi aurel pun sudah menggebu-

gebu ingin keluar. Mungkin si bayi bosan berlama-lama di dalam perut mamanya karena tidak bisa melihat apa-apa. Alhasil, proses melahirkan kali itu memegang rekor tercepat sepanjang musim.

            Begitu dokter dan dua suster yang mengawal di belakangnya menghambur masuk ke kamar bersalin, aurel pun siap tempur. Chandra durres, suaminya masih sempat meremas tangan sang istri tercinta sebelum diusir oleh kedua suster tadi.

            “Nyonya Aurek Durres, mari kita berjuang!” seru dokter member semangat. Dokter yang satu itu jauh dari kesan menyeramkan jadi terasa nyaman. Lihat saja, si dokter masih sempat-semapatnya buat atraksi sulap. Aurel menganggapinya dengan ekspresi “woi, dok udah mau keluar nih!”.

            Satu, dua,tiga…. Begitu jari-jemarinya dilapisi sarung tangan karet, dokter itu dengan cekatan memimpin proses meahirkan.

            Empat,lima,enam… Muka aurel mulai merah seperti kepiting rebus.

            Tujuh,delapan,Sembilan…. Nafas aurel tersengal-sengal persis burung cemar kehausan.

            Sepuluh, sebelas , dua belas…. Wanita itu bertansformasi jadi wonder women.

            “Heyaaa……!” aurek berteriak sekeras-kerasnya. Kedua tangannya mengepal erat pakaian rumah sakit yang di kenakannya hingga lecek. Lalu detik berikutnya, syuuuutt…. Bayi mungil yang ditunggu-tunggu pun meluncur keluar dengan mulusnya.

            Kebahagian yang gegap gempita beriringan dengan jerit tangis sang bayi menghiasi seisi ruangan. Sang dokter menyalami aurel, dilanjutkan salah satu suster yang menyarah kan si bayi mungil ke dalam pelukan ibunya.

Pak Chandra pun menyerbu masuk pada saat yang bersamaan. Mukanya menampilkan senyum lebar.

            “Selamat! Seorang putrid, pak Durres !” dokter menjabat tangan Pak Chandra yang meski sudah tidak sabar ingin memeluk istrinya, tapi tidak bisa menolak jabatan tangan si dokter.

            Aurel mendesah lega, menatap kea rah bayinya yang masih dalam dekapannya. Ketika suaminya tiba di sisinya, mereka saling melemparkan pandangan bahagia. Pak Chandra menarik nafas panjang dan mengecup istrinya yang tengah terbaring lemas.

            “Kita beri nama anak ini Tiara ya , sayang,” suaminya member usul.

            “kenapa?” Aurel yang terbiasa bersifat kritis langsung bertanya.

            “Soalnya bayi ini akan menjadi mahkota dalam kehiduapan kita.”

            “Oooh… Kirain ada perhitungan mamtematikanya,” celetuk aurel kurang semangat. “Tiara Durres kedengarannya bagus juga”.

            “Sesekali jangan mikirin matematika terus dong, honey” ujar si suami berlagak cemburu. Dia meeberi satu kecupan lagi untuk sang istri. Kecupan yang romantic dan tulus, persis kecupan sang pageran yang membangunkan si putri tidur. Tapi untuk aurel, ciuman sang pangeran malah langsung bikin dia jatuh terlelap. Zzzzzz….

Ting Tongggg…..!

Bel pintu depan menjerit nyaring. Konsentrasi aurel yang sedang menyelesaikan dongengnya buyar seketika. Beruntung putrid kecilnya sudah terlelap.

            Dengan perasaan setengah jengkel bercampur setengah penasaran, Aurel menyeret dirinya ke pintu depan. Sebelum membuka pintu, ia seperti biasa mengintip dulu calon tamunya. Pasalnya, angka kejahatan di Jakarta sudah meningkat mencapai 11.058 peristiwa per tahu, artinya ada sekitar tiga puluh rumah yang ketiba sial jadi TKP alias tempat kejadian perkara setiap hari.

            Begitu matanya hampir menempel di bulatan kaca pengintip yang cembung, sosok orang yang berdiri di balik pintu terlihat jelas. Wajah yang begitu familier bagi Aurel. Teman sejak TK hingga dewasa, juga satu-satunya orang yang betah melayani Aurel berdebat matematika.

            Siapa lagi tamu itu kalau bukan Mona ? Dia tampak ajaib dalam balutan baju hawai, motif bunga berwarna-warni dibaju kontras dengan kulit Mona yang menghitam akibat terbakar matahari. Kabar terakhir yang Aurel tahu, Mona bergabung dengan para peneliti Belgia yang sedang mempelajari Kelompok kecoak.

            Pintu depan segera dibuka lebar-lebar. Begitu tiada lagi pintu yang menghalangi jarak di antara mereka, Mona kontan menghambur ke pelukan Aurel. “long time no see” (berpelukann ala ala iklan di televisi) celoteh Mona yang melanjutkan pelukannya dengan acara cipika cipiki. “How are you ? where is the baby? I want to see him.. I want to see him,” sambung wanita itu hampir tanpa jeda.

            Aurel yang kalah bawel hanya mampu mesam-mesem. Ia buru-buru menarik sobat karibnya masuk ke ruang tamu, lalu menutup pintu. Begitu sosok Mona aman dari jangkauan penglihatan dan pendengaran tetangga, barulah aurel buka mulut.

            “It’s not him. It’s her,” ujar aurel membetulkan kata-kata Mona sebelumnya. Tapi yang diajak ngomong Cuma melongo engga ngerti.

            “Bayi gue perempuan, bukan laki-laki,” jelas Aurel sabar (tarik nafas panjang….)

Mona manggut-manggut sok ngerti. Matanya sibuk jelalatan mencari tanda-tanda kehadiran kecoak di ruang tamu. Maklum deh, peneliti terbarunya mengenai binatang jorok tersebut.

            “Bukanya lo mendambakan anak cowok?” Tanya Mona. Karena Aurel memasang tampang “kapan gue ngomong begitu?”, Mona melanjutkan dengan argumentasi asal-asalan, “Supaya bisa jadii ahli matematika yang nyaingin Einstein.”

            “Dasar tukang bikin kesimpulan seenak jidat.” Keluh Aurel yang tahu banget sifat teannya. “jangan-jangan semua penelitian lo kesimpulannya juga based on feeling.”

            “Whatever!” Mona mengankat bahu menghadapi tuduhan itu. Dia mulai sibuk celingak-celinguk ke dalam kamar terdekat. “mana nih bayi lo?”

            “Oh , jadi yang dicari Cuma bayi gue nih? Guenya enggak?” balas aurel sok jual mahal. Dia melewati Mona, melangkah menuju kamar utama yang teretak agak dibelakang, kemudian membuka pintunya.

            “Jangan berisik, ya,” bisi Aurel yang masih berdiri di depan pintu, matanya mendelik serius, persis induk macan lagi melindungi anaknya.

            “Sip!” Mona mengacungkan jempol. Dia pun ikut bisik-bisik, “tenag aja, Bu Macan,” celoteh Mona.

            Begitu masuk kamar, aurel kedamaian yang oekat langsung terasa. Aroma bedak bayi yang lembut mencium di setiap sudut. Warna-warna pastel membuat hati sejuk. Apalagi ketika Mona menagkap ekspresi sang bayi mungil yang sedang tenang. Si bayi terbaring di tempat tidur, tidak jauh dari jendela. Dan berdasarkan hasil perhitungan yang tepat, si bayi juga berada pada pusat sorot sinar mentari pagi yang menerobos masuk.kin enek. Tapi

            “What a pretty girl!” puji Mona yang ini berlutut di samping tempat tidur. Nggak berani menyentuh, wanita itu hanya memandang gemas kea rah buah hati sahabatnya.

            Setahu aurel sahabatnya yang bernama Mona Dewi Sudarnoto pelit banget sama pujian. Bahkan dia lebih pelit soal pujian dari pada soal duit. Kalau mau ditlaktir Mona, nggak susah kok,  tinggal mulut aja dimanis –manisin buat memuji dia dari ujung rambut sampai jempol kaki, plus siapin hati buat melihat reaksi geernya yang bikin enek. Tapi giliran memuji orang lain, Mona bakal berfikir seratus kali.

            “Siapa namanya?” Tanya wanita yang mengaku blasteran Indonesia Australia campur America ditambah keturunan india Saudi Arabia itu.

            “Tiara” jawab aurel bangga bangga plus lega karena mungkin Mona sudah pension jadi tukang kritik dan sekarang pindah haluan jadi tukang puji ternyata aurel terlalu cepat senang

            “Tiara….. Durees,” Mona menggumumkan dengan dahi berkerut dia juga manggut-manggut dengan ekspresi detektif sok pintar. Sudah pasti otaknya yang terlalu jenius mulai berfikir yang tidak- tidak.

            “Ti….Dur. hih,iii….. “ Mendadak wanita bertumbuh ceking itu cekikikan sendiri. lalu dia melanjutkan, “hei, impian lo akhirnya kesampean. Anak lo bakalan jadi putrid tidur. Tiara Duress sang putrid Tidur.”

            “Hah?” Aurel bengong, nggak tahu harus membalas apa. Ini pujian atau ngeledek si? Sadar belum menjamu tamunya, Aurel beringsut keluar kamar untuk menuju dapur. Dia hendak meracik dua cangkir teh untuk dinikmati bersama sobat yang sudah lama tidak dijumpainya itu. Lagi pula ini sore yang teduh. Saat yang tepat untuk mengisi perut sambil ngobrol dan bergosip ria.

            “Lo udah belum tentang si mantan cewek nerd Melly sama si Jhon playboy yang katanya mau married?” Tanya Mona. Meski baru balik dari misi penelitian nun jauh di belgia, Mona tetap aja Up-to-date dengan gossip-gosip terbaru. Dia menoleh ke polisi aurel tadi berdiri di depan jendela.

            Mendapati sosok sang teman sudah lenyap, tatapan Mona keburu tertancap pada kaca jendela yang besar yang menyajikan pemandangan indah. Di luar jendela tampak kebun mungil yang semarak dengan bunga bermekaran. Mona beringsut mendekati jendela dan terpaku di sana. Pandangannya menari-nari, melompat dari satu bunga ke bunga yang lain. Aurel lah yang dulu menyadarkannya akan keindahan yang tersembunyi di dalam rangkai bunga yang ergoyang atau burung di taman.

            “Woi, jangan bengong, Neng!” Satu tepukan di bahu mebuyarkan imajinasi sesaat Mona. Aurel sudah kembali ke kamar. “Ntar kesamber Lho.” Aurel nyengir kuda seraya mengulurkan secangkir teh chamomile yang mengepul lambat.

            Mona hanya membalas dengan senyum nggak jelas wanita itu memalingkan wajahnya ke jendela lagi. Cukup lama dia terpaku disana, seolah pekarangan mungil itu telah menyihirnya. Aurel geleng geleng melihatnya. Jarang sekali melihat mona dengan ekspesi seperti itu momen Mona kelihalangan kebawelannya. Bete dicuekin terus, Aurel menghampiri Tiara. Putrid kecilnya yang cantik mulai menggeliat-geliat. Sebentar lagi tangisannya mulai berfrekuensi tinggi pasti pecah kalau mulutnya tidak segara disumpal. Aurel mengangkat tiara, menempatkan bayi mungil itu didalam dekapannya yang aman, lalu mulai menyusuinya. Mona ikut bergabung. Ia duduk di sebelah Aurel di tempat tidur. Bibirnyayang setipis benang sutra menyeruput teh tanpa suara. Tiba-tiba saja Mona berkata “beware of the flowers in your garden. Especially the ones with many thorns.” Suara wanita itu terdengar seriu. Aurel yang sedang asik menyusui Cuma menengok dengan tatapan “Emang napa?”.  “yah, bisa aja kan nanti Tiara ketusuk, terus jatuh tertidur dan jadi putrid tidur beneran,” lanjut Mona sambil nyengir menggoda.

            “Jadi, ini kutukan dari lo karena gue enggak ngundang elo waktu gue tujuh bulanan, nenek sihir?” balas Aurel dengan tampang pingin mencekik Mona. Sebenarnya dalam hati dia geli sendiri.

            Kutukan putri tidur? Aurel membatin dengan hati yang mendadak berdebar-debar. Sok yakin, batinnya pun menyahut, Ah, mana mungkin terjadi pada Tiara!.

Ketika Tiara berumur satu tahun….

“HAPPY BIRTHDAY, Saayangggg…..!” Papa dan Mama kompakan mendaratkan bom ciuman ke pipi Tiara yang tembam dan menggemaskan. Begitu bertubi-tubi ciuman mereka, hingga seharusnya Tiara menjerit , “HENTIKAN!!!” kok pipi gue dijilay-jilat sih. Emangnya pipi gue es krim? Sayangnya Tiara belum bisa ngomong. Jadi dia Cuma bisa protes dengan mulut berkoar-koar “baa…baa..” sambil tangannya memukul-mukul udara.

            Sebagai bayi yang belum bisa apa-apa, tiara punya cara balas dendam sendiri. buktinya, dua menit kemudian sang papa terpekik histeris akibat kemeja Calvin Klein-nya ternoda cairan bening nan kuning Tiara ngompol dalam gendongannya.

            “Mama Aku dipipisin anakmuuu!!!”

Saat Tiara berumur Dua tauhun…..

Rasanya belum lama balita itu menjuarai lomba bayi merangkak tahun lalu sekarang Tiara mungil sudah ogah merangkak lagi. Pasalnya kedua kakinya yang montok sudah pintar melangkah. “Selamat ulang tahun, anakku sayang!” Papa langsung memeluk Tiara begitu pulang Kerja.

            “Waaah, anak Mama dan Papa udah pintar ya jalannya.” Mama nggak mau kalah, memuji denga gaya hipebolis. “makanya, nih Mama kasih hadiah.” menden

Ar kata “Hadiah” Tiara langsung semangat. Sekarang dia punya hobi baru. Hobi membuka kado. Tanpa belas kasiahann, Tiara merobek kertas kado yang sudah dilipat cantik oleh mba-mba di mall. Nasib kertas kado mahal itu pun segera berakhir di tong sampah.

            Setelah selesai dengan hobinya, Tiara malah tertegun. Dia terpaku memandangi hadiah yang gede banget, ukurannya hampir setengah badannya sendiri. Benda itu lembut dan empuk, serta bentuk kubus. Di satu sisi ada gambar es krim. Di satu sisi lain bergambar tiga hamburger di satu sisi lainnya lagi bergambarkan dua Pizza. Tiara kira bantal itu makanan. Jadi dia membuka mulut dan mulai menggigit salah satu sudut kubus, nggak enak, cetus dalam hati seraya berusaha mendorong benda itu.

Sewaktu Tiara berumur tiga tahun….

Saking cerdasnya, balita itu sudah tau dua hal yang harus ada setiap hari ulang tahun, yaitu kado dan pesta. Soalnya dia pernah beberapa kali di undang ke pesta ulang tahun temannya di kelompok bermain. Jadi begitu sampai pada tahun ketiga hidupnya, Tiara kecil sudah bisa menuntut sebuah pesta.

            “Celamat uyang taon Tiayaaa…!” kini setan – setan kecil berkumpul di rumah Tiara. Mereka berkicau serempak, memberi ucapan selamat datang dengan gaun dan kemeja keren, anak-anak itu jadi makain centil dan sok ganteng.

            “Catu.. catu.. aku cayang Mama. Dua.. dua.. juga cayang papa. Iga.. iga cayang teman-teman catu,dua,iga cayang cemuanya.” Tiara bernyanyi dengan suara cempreng untuk menyambut teman-temannya.

            Tetapi, satu anak terlihat tidak peduli. Mungkin dia ngiler melihat kue ulang tahun Tiara yang lezat dan menggoda itu. Tanpa permisi anak itu langsung mencomot sejumput kue yang berlumur coklat. Berikutnya, giliran si kue yang nemplok di kening sang anak. Rupanya Tiara yang melempar. Pertengkaran pun dimulai. Adu tangis, jambak dan gigit seketika menghancurkan pesta.

Kisah tara waktu berumur empat tahun…

Kali ini untuk pesta ulang tahun Tiara, Mama mengundang badut ke rumah.

“Satu ditambah satu sama dengan …..?” Oom badut member permainan tabak-tebakan kepada anak-anak yang duduk manis di hadapannya yang pastinya  mengharapkan dapat hadiah.

“Dua!” jawab Tiara spontan, juga paling cepat dan paling keras. Dia baru saja juara matematuka se-TK.

“Saaa…lah.” Kata Oom badut pura-pura terdengar menyesal. Kemudian dia mengambil spidol dan siap menggambar.

“Satu..” Si badut menggambar garis lurus vertical kertas gambar. “ditambah…” diikuti dengan gambar palang. “satu..”  sekali lagi garis lurus digambar. “sama dengan…” badut itu menggambar garis horizontal dibagaian atas dan bawah gambar. “ternyata….  Sama dengan jendela!” Oom badut menunjuk- nunjuk gambarnya yang abstrak, realis juga engga.

            “Engga bisa!” Tiara kontan berteriak. Dia jelas ngga terima. “satu ditambah satu sama dengan dua! kalo ga percya Tanya aja ibu guru disekolah!” seru  Tiara ngotot.

Akhirnya Oom badut mengalah. Dari pada Tiara makin ngamuk, terus menangis kaya anak kucing kehilangan kumis, bisa-bisa honornya malah ga dibayar.

            “I…iya deh Oom Badut yang salah.” Si badut menunjuk sambil menyengir lebar. Dia berinisiatif menyogok Tiara dengan hadiah. Kontan Tiara senang-senang bangga.

            Dalam hati Oom Badut Cuma bisa keki sendiri. dasar setan cilik! Namanya juga tebak-tebakan bukan pelajaran matematika!. Maasa enam tahun bergulir lebih cepat mobil rongsok yang sering mogok. Dari awal sudah jelas terlihat bahwa Tiara mewarisi bakat sang Mama. Gadis kecil itu pun jatuh cinta pada angka-angka dan matematika. Nilainya so pasti selalu capek kalau bermain bersama teman, Tiara pasti lebih bikin warung, pasar, atau toko. Semua menggunakan duit dari guntingan Koran.

Isi lemari mainannya juga sama. Semua t jauh dari angka. Mulai dari kubus angka bergambar makana (hadiah yang dulu), sempoa seukuran induk macan, mesin kasir tiruan, sampai segitiga pascal setinggi ruangan. Tentu masih banyak lagi yang lain.

            Semua mainan itu bikin teman-temannya Tiara ogah main bareng dengannya. Sekaligus bikin orang tuanya senang membelikan nya maianan banyak dan guru juga jadi senang , tau kan kenapa? Karena guru tak  perlu sampai mengerluaka otot  dan tidak gila saat menerangkan matematika ke bocah yang satu itu. Nggak kayak anak-anak lain, sejak TK sudah berinisiatif bikin klub antimatematika.

            “Tiara, barusan Mbok Mila liat teman-teman kamu jalan barang-bareng ke taman lho. Kayanya mereka mau main badminton. Kamu engga ikutan? Seru banget kelihatanya!” Mbok jamila, pembantu sekaligus pengasuh Tiara dari orok, mencoba memanas-manasi anak majikannya.tiara yang baru melahap habis makan siangnya sampai piringnya tandas licin, langsung melompat berdiri. Diteguknya segelas air sampai habis, lalu gadis kecil itu berlari ke kamarnya yang berada di atas sambil berseru ‘’tiara ganti baju dulu ya mbok.’’

            Mbok jamila yang tadinya iseng kontan jadi bengong piring-piring yang sedang dibersekan nya sampai nyaris tergelincir dari tangannya enggak biasanya non tiara yang terkenal dengan julukan ‘’Gadis pingitan’’ itu begitu bersemangat di ajak main di luar rumah masih dengan otak yang harus di peras karena kebingungan, mbok mila mengangkat piring dan gelas kotor kedapur. Waktu wanita ber perawakan kekar itu kembali ke ruang tengah, tiara melompat-lompat di anak-anak tangga menuju bawah. Gadis kecil itu langsung menghampiri mbok mila. Tangan nya disembunyikan dibalik punggung

            “Non bawah apaantuh?’’ Tanya si mbok dengan nada menggoda, tapi dalam hati penasaran juga. Mata mbok mila jelalatan pingin mengintip. Namun, pergerakan mata si mbok kalah cepat sama gaya ngeles tiara yang cukup lincah. Alhasil, mbok mila gak bisa melihat apa-apa. Nyengir lebar karena merasa menang, tiara menggandeng tangan pengasuh kesayangan nya itu menuju tangan depan mereka berhenti didepan kolam ikan. Bingung mau ngapain, mbok mila malah ngiler memandagi pohon durian tetangga yang sedang berbuah ranum.

            Sewaktu mbok mila selesai melahap durian didalam imajinasi nya, tiara sudah jongkong dipinggir kolam ikan benda yang tadi di sembunyikan nya di balik punggung yang ternyata cumin kotak sepatu kini di geletakkan tanpa tutup direrumputan. Didalam kotak itu tampak dua gelas plastik yang satu berwarna biru, sementara yang lain nya merah. Gelas yang biru lebih besar dari pada yang merah

            “yuk kita main ini, mbok.” Kedua tangan tiara masing-masing megacungkan gelas-gelas plastic itu dengan bangga.

            Yang diajak main cumin bisa mengerutkan dahi. Mbok mila menatap lekat lekat kedua gelas yang tampak biasa saja itu. Kemudian si mbok teringat sesuatu. “Loh, non tiara engga jadi ketaman?’’ tiara malah balik menatapnya dengan muka polos. “kita kan udah ditaman?’’ “maksut mbok ditaman komplek. Main badminton sama temen-temen,’’ ujar mbok mila, lebih shock dari pada sebelumnya.

            “nggak ah, nggak menarik,’’ komentar Tiara lugas. “mending main ini aja, Mbok. Pasti lebih seru!’’ Tiara malah sibuk menciduk air kolam dengan gelasnya, kemudia diruang ke gelas yang lain, baru akhirnya di buang ke rumput. Diciduk lagi, lalu dibuang lagi.begitu berulang-ulang
            “memang Non lagi main apa sih?” Mbok mila jadi penasaran. “Ini lhon, Mbok,’’ Tiara menoleh ke arah Mbok Mila seraya medesah pendek, persis gaya orang sibuk yang lagi stress gara-gara kerjaan mepet deadline. Ck…ck….ck… anak jaman sekarang, batin si mbok sambil geleng geleng. “gelas yang ini isinya lima liter,’’ Kata tiara seraya mengacungkan gelas biru. “kalo yang ini tiga liter.’’ Dia ganti mengangkat gelas merah

            “Terus?’’ Mbok mila masih gak ngerti.

            “Sekarang tiara mau ngambil enam liter air pakai kedua gelas ini,’’ jelas gais cilik itu santai, seolah perkara kaya gini sama wajarnya dengan bilang “Mbok mila, tadi aku nyanyi ayam entok bebek lho disekolah.’’

            Gile, niat bangetsih! Komentar mbok mila dalam hati padahal didapur ka nada gelas ukur. Ngapain susah-susah kaya gitu?

            Mbok mila pun menyerah dia ngak tau musti ngomong apa lagi. Mau diskusi lebih lanjut, otak ganyampe mau ngalihin pembicaraan entar malah bikin si gadis cilik bete akhirnya si mbok hanya memberi pelukan pada anak asuhnya yang makin.

            “Nah, sekarang coba mbok mila yang main!’’ tiara menyodorkan mainannya yang ajaib ketangan mbok mila. Mbok mila spontan geleng-geleng. “Makasih deh, non mbok mah mending main piring didapur.belum dicuci tuh.’’ Mbok milla baru akan beranjak kedapur ketika pertanyaan tiara mengehntikan langkahnya ‘’Mamah kemana sih, Mbok?’’ gadis kecil itu menatap mbok mila dengan mata membelawak penuh rasa ingin tahu. Biasanya, mama tiara memang sudah standby di rumah pada saat anaknya pulang sekolah. Tapi sampai siang ini, sang mama belum tampak batang hidungnya.

            “mbok juga nggak tahu non’’ mbok mila mengurungkan niatnya untuk kabur kedapur dia jongkong lagi disebelah tiara. Dengan gaya mendongak sambil mengingat-ingat, mbok mila mengoceh, “nyonya pergi dari tadi pagi. Wajahnya berseri-seri banget lho pasti ada yang special hari ini.’’ Tiara berhenti sejenak dan berfikir dalam hati, yang special hari ini apa ya “Halo, anak papa yang pintar!’’ papa mengecup dahi tiara yang masih terlihat mengantuk karena bangun tidur siang. Tiara reflek bergelayut manja di lengan sang papa, terus minta digendong.

            “Udah gede masa masih minta digendong?’’ papa yang ogah di jadikan kuda spontan protes. Tiara cumin menampilakan senyum maut yang selalu ampuh membujuk papah. Papah pun menyerah, lalu meletakkan sigadis cilik dibahunya yang kokoh. Saat digendong itulah tiara melihat sebuket bunga yang tergenggam diantara jemari sang papah.

            “Bunga nya bagus banget!’’ seru gadis kecil itu seraya menghirup nafas dalam-dalam. “Tebak buat siapa?’’ papa menyerahkan buket mungil itu ketangan putrinya sambil berjalan menuju ruang tengah tiara, tentu saja, masih di atas pundak papah.

            “Pasti buat mamah’’ tebak tiara mantap yakin seratus persen dengan jawabannya

            “salah,’’ balas papah panjang. ‘’Bunga ini buat anak papa ter sayang lho namanya tiara.’’

            “Lho, kan mama yang suka bunga? tiara engga trima jawabannya salah.

            “Jadi tiara gak suka bunganya?’’ papa bertanya tampang kecewa

            “Suka sih,’’ gadis kecil itu menyanggah. “tapi, mamah kan lebih suka.’’ “tenang aja, papa udah nyiapin yang lebih gede dari mamah,” tepat saat itu, dua orang dewasa berseragam merah mencolok masuk melalui pintu depan sambil menggotong buket bunga raksasa. Diameter buket itu segede ban mesin penggilas sejalan. Kayu buketnya setebal badan ular piton.

            “waw!’’ tiara bergecak kagum, langsung meluncur turun dari gednongan papah dan berlari mendekati buket raksasa. Dia kegirangan mengelilingin benda itu.

            Papa hanya geleng gekeng melihat tingkah anaknya pada saat yang sama, getar getar halus memanggilnya dibalik saku celana papah meroggoh saku dan meraih handphone nya. Telefon genggam itu didekat kan ketelinga dan terdengarlah suara papah menyapa seorang dengan ramah.

            “detik berikutnya, handphone yang dipegang papa jatuh terbanting kelantai. Bunyi benturannya begitu keras sehingga menakuti anak cecak yang lagi lewat, beberapa bagian benda malang itu pecah dan terlempar kesudut meja.

            “Sayang..’’ papah memeluk tiara. Air mata hangat mengalir membasahi wajah papah lalu jatuh menimpa wajah sang putri. “mamah sudah nggak ada sayang, mamah sudah pergi kesurga..’’ Tiara hanya membisu mendengar kabar duka itu dia tau artinya pergi kesurga. Alkitab menulis tentang kematian. Tiara pernah menonton film tenyang kematian.

            Semantara papah masih belum bisa menahan air mata yang tumpah dengan tubuh gemetar hebat, Sigadis cilik menatap jauh entah kemana dengan pandangan kosong. Jauh didalam hati, Tiara menangis sejadi jadi nya namun entah kenapa disaat itu air mata nya bagaikan kering.

            Beberapa menit kemudia rumah seperti begitu sunyi. Papah pergi terburu buru. Mbok mila sibuk mengurus sesuatu didalam tiara memutuskan untuk menyendiri ditaman semak-semak pun dijadikan tempat persembunyian. Angin sepoy serta lambaian bunga yang berusaha membujuk tidak digubrisnya.

            Ketika melewati rumpun mawar merah tak sengaja tiara menyenggol tangkai yang berduri. Akibatnya, cairan merah tepat mengalir keluar dari jari-jarinya.

            Tiara merasakan perih yang menusuk-nusuk bukan hanya dijari tapi juga dihati. Saat itulah air mata nya tumpah, mengalir begitu deras seperti banjir bandan sunami yang memorakporandakan semua keceriaan dan kebahagiaan milik nya. Tidak lama kemudian, Tiara jatuh tak sadarkan diri gadis kecil itu tenggelam kedalam tidur yang panjang.

Tujuh tahun kemudian….

Setalah kejadian itu Tiara pun jadi sering tertidur panjang, hobinya yang gemar sekali belajar sekarang menjadi lupa, dan lebih sering tertidur dengan ala Tiara diamana pun berada dia selalu mendengkur, kaki yang ngangkang lebar dan jari didalam hidung sampai semua orang yang melihatnya pun enggan berteman dengannya. Mbok Mila yang selalu menemaninya lebih intens setelah mama nya meninggal, mbok Mila pun teringat kata-kata nyonya aurel yang berkata “Dia bisa tertusuk duri, lalu jatuh tertidur seperti putrid tidur…” mbok yang teringat persis perkataan lembut Nyonya Aurel yang tertawa kecil ketika mengatakan hal itu. Dulu Mbok Mila juga ikut tertawa, tapi sekarang Mbok Mila tidak tertawa. Kelihatannya kutukan Nyonya Mona benar-benar jadi kenyataan. Terbayang jelas di benak Mbok Mila ketika dia menemukan Tiara di taman malam itu. Salah satu jari Tiara memang tertusuk duri, meninggalkan bekas titik darah yang membeku. Anak malang it uterus tertidur hingga hampir dua hari.

            Tiara berjalan oleng sambil bertumpu pada Mbok Mila. Gadis yang sekarang duduk di kelas tujjuhn itu berkali-kali mengucek mata. Tapi tetap saja matanya yang besar hanya terbuka setipis mulut celengan. Makin lama penyakit tidurnya Tiara makin parah.

Maasuk SMA….

Gara-gara penyakit tidur kronis itu kehidupan Tiara berubah 180 derajat. Tiara jadi nggak bisa belajar. Soalnya hampir 80 persen waktunya di sekolah bukan dihabiskan di kelas, tapi di klinik. Bukan karena sakit, tapi buat tidur.

Teman-teman Tiara jjuga menjauh. Mereka ogah kerja kelompok bareng dia. Habisnya, lagi asyik-asyik diskusi tentang film Bedtime Stories di perjalanan bahasa inggris, eh Tiara malah ngorok.

Akhirnya papanya melarang Tiara belajar di sekolah umum. Sebagai gantinya, gadis itu sekolah di rumah alias home scooling dengan seorang guru privat yang sengaja didatangkan untuk mengajar Tiara.

Supaya nggak ada cowok-cowok hidung belang hidung hitam-putih yang mengganggu Tiara-apalagi cewek itu sering ketiduran kapan pun, di manapun, dan dalam posisi apa pun, yang kadang rada menghawatirkan, Papa Tiara mencari sekolah khusus cewek bagi Tiara.

Nama sekolah itu Chateau de la Ange, yang kurang lebih berarti “Puri Para Malaikat”. Terletak agak masuk sekitar seratus meter dari jalan raya yang dilintasi banyak kendaraan umum mulai dari taksi Silver Bird yang wangi kroket hingga ojek sepeda yang bau keringat membuat Mbok Mila akhirnya tanpa diantar jemput Pak Pri lagi.

Duk. Sebuah benda berbentuk kotak menghantam kepala Tiara tanpa permisi. Kepala cewek itu dijadikan sebagai batu loncatan sebelum si kotak bunuh diri, nyemplung ke tong sampah.

“Aduuhhh… maaf banget ya.” Seorang gadis cantik terburu-buru menghampiri Tiara. Wajahnya yang manis tampak memelas. “Tadi nggak sengaja kelempar.”

“Haha… nggak pa-pa kok,” balas Tiara yang dengan murah hati ikut membantu cewek tadi mengubek-ngubek tong sampah semi menyelamatkan si kotak. Lalu tanpa sadar Tiara menngoceh, “Ketiban kotak makan bukan yang terburuk buat hari ini kok.”

“Apa?” gadis tadi rupanya mendengar.

“Eh, nggak, Nggak ngomong apa-apa kok.”Tiara reflex membekap mulutnya sendiri. Namun serangkaian bau langsug menyerang hidungnya. Sial! Gue an baru grepe-grepe si tong sampah. Pantes aja nih tangan tengiknya minta ampun, Tiara ngedumel diam-diam.

“Anu… toiletnya dimana ya?” Tanya Tiara pada gadis cantik berambut panjang tadi. Dia harus mengusir bau dari tangannya.

“tuh!” seru cewek itu simpel. Jempolnya melengkung ke kanan. Tiara jadi malu sendiri. setelah cengar-cengir salah tingkah, dia mendorong pintu toilet dan menghilang di baliknya.

Disana Tiara selalu mendapatkan bencana karena dia selalu tertidur dalam bentuk jelek jelek sangat bayangkan dia selalu mengigau jika dia sudah tertidur lalu tidurnya oun selalu bergaya aneh, tak aneh juga dia akan di jauhi oleh teman-temannya. Namun hanya satu orang yang tidak menjauhi Tiara dia bahakan peduli sekali dengan Tiara, dia selalu enolong dan memperhatikan Tiara jika dia sedang Tidur maka dia yang mengerjakan tugas Tiara, setelah menjalani hidup bersama-sama mereka berdua sudah dekat sekali kalo kata orang mah sahabat sejati.

Suatu hari Tiara tertidur di taman tanpa adaa yang mengetahui jika Tiara berada ditaman sahabatnya sendir Maura sudah menunggu lama Tiara yang dinanti-nanti untuk belajar  kelompok dirumah Maura, tapi entah mengapa Tiara malah nyangsang di Taman sepertinya Tiara rindu sekali dengan mamanya maka dia berada ditaman itu dan dengan biasanya TTiara tertidur dengan gaya tangan diats kepala seperti orang utan yang pamer ketiak.. iyuhhh banget gaya Tiara jika sedang tertidur. Entah mengapa angin pun bertuup kencang, tapi tetap sejuk. Di dalam mimpi Tiara dia sedangan memakai baju putih dengan menggunakan Flowercrown dikepalanya. Kemudian dia melihat sosok pria tampan tinggi besar idaman wanita-wanita jaman sekarang banget, entah mengapa pria tersebut merasanya nyaman bersama Tiara karena hanya dialah yang tidak menghindar melihat tingkah lakunya Tiara. Ternyata Tiara membuka matanya, perlahan tidak biasanya dia bisa bangun dari tidur panjangnya dengan mudah, ternyata saat bangun Tiara melihat sosok pria yang dia impikan itu ternyata nyata, Tiara hanya bisa tersenyum melihatnya ternyata dia cium keningnya oleh sosok pria yg ada di sampingnya ini, Hingga ia terbangun sepertinya Tiara merasakan arti dari jatuh cinta. Dan semanjak itu Tiara menjalin kassih dengan Robert dia menemukan ketengan dan tak disangka-sangka dia tidak pernah tertidur panjang lagi, ternyata kutukan teman ibunya itu sudah hilang menjak Tiara menemukan cintanya. Hari-hari Tiara pun semakin perfect karena Tiara adalah sosok wanita yang baik, ramah, sopan, cantik  dan tidak tertinggal otak cerdas yang menurun dari ibunya. Membuat terlihat sangat sempurna. Akhirnya Papa, Mbok Mila, Pak pur, sabahat dekat Tiara satu-satunya yang dia miliki (Maura) dan Robert yang selalu menemani hari-harinya Tiara. Dan semoga mama disana pun tersenyum melihat Tiara yang sudah terhindar dari kutukan itu. Senyum dan tertawaan tersebar di dalam rumahnya Tiara.

Karya Ilmiah

Bahasa Indonesia

(Budaya)

Disusun oleh:

Desy Nur Afriani                            : 11111919

UNIVERSITAS GUNADARMA

Jl. Akses UI Kelapa Dua Kelapa Dua, Cimanggis 17145 ( (021) 8719525

KATA PENGANTAR

             Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Bahasa Indonesia ini dengan baik. Dengan membuat tugas ini Saya menjadi mampu untuk lebih mengenal tentang beragam kebudayaan yang ada di Indonesia.

            Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih sangat jauh dari sempurna, baik dari segi isi, susunan, maupun bahasa. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan menyusun. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan meningkatkan kualitas makalah ini.  

Semoga karya tulis yang saya buat menjadi bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi pembacanya

Depok, Januari 2014

                                                                                                                        Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ………………………………………………………………    i

KATA PENGANTAR  ……………………………………………………………..  ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….  iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..iv

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………2

2.1 Seni Tari  …………….…………..…………………………………………….2

2.1.1 Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh ………………………………………..2

2.1.2 Tari-tarian Daerah Bali ……………………………………….……………2

2.1.3 Tari-tarian Daerah Bengkulu ……………………………………………..3

2.1.4 Tari-tarian DKI Jakarta ………….…………………………………………..3

2.1.5 Tari-tarian Daerah Jambi ……………….………………..…………..…..4

2.1.6 Tari-tarian Daerah Jawa Barat…………………………………………….5

2.1.7 Tari-tarian Daerah Jawa Tengah…………………………………………5

2.1.8 Tari-tarian Daerah JawaTimur …………………………………………..5

2.1.9 Tari-tarian Daerah kalimantan Barat …………………………………..5

2.1.10 Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan ……………………………….6

2.1.11 Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah…………………………..……6

2.1.12 Tari-tarian  Daerah Kalimantan Timur ………………………………6

2.1.13 Tari-tarian Daerah Lampung.…………………………………………6

2.1.14 Tari-tarian Daerah Maluku …………………………………….…….6

2.1.15 Tari-Tarian Daerah Maluku Utara ………………………..……….7

2.1.16 Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat…………………….…….7

2.1.17 Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur…………………………..7

2.1.18 Tari-tarian Daerah Papua Barat dan Tengah………………………..7

2.1.19  Tari-tarian Daerah Papua Timur……………………………………8

2.120 Tari-tarian Daerah Riau………………………………………………8

2.1.21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan………………………………..8

2.1.22 Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah………………………………..8

2.1.23 Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara………………………………8

2.1.24 Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara…………………………………9

2.1.25 Tari-tarian Daerah Sumatra Barat…………………………………..9

2.1.26 Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan………………………………..9

2.1.27 Tari-tarian Daerah Sumatra Utara……………………………….…9

2.1.28 Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta…………………………10

2.2.1 Contoh Budaya Yang Di Klaim ……………………………………………10

BAB III PENUTUP…………………………………….…………………………12

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….12

3.2 Saran  ……………………….…………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA  ……………………………………………………………………………….13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya pada dasarnya menumbuh kembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian. Melalui pengamatan, penilaian, serta penumbuhan rasa memiliki. Hal itu dicapai melalui keterlibatan masyaraakat  dalam segala aktivitas berkesenian, yang disusun sebagai suatu kesatuan. Artinya, pada proses pembelajaran, kegiatan tersebut merupakan rangkaian aktivitas seni yang harus dialami masyarakat dalam aktivitas mengapresiasi dan aktivitas berkreasi seni.

Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.. namun akhir-akhir ini indonesia semakin gencar membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.

Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik tersebut belakangan ini termasuk bahan-bahan yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul trend ini dikarenakan batik telah diresmikan bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari jumat tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional.

            Dalam seni budaya di Indonesia memiliki banyak seni, dari mulai seni tari, seni rupa, seni musik dll. Disini saya akan membas meneganai seni tari, seni tari ini sangat berkembang pesat hingga merancah ke internasional.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Seni Tari

            Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat kurang lebih 750 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

Jenis-jenis tarian lnusantara yang  tersebar luas di seluruh provinsi Indonesia yaitu:

2.1.1 Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional Indonesia.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

2.1.2 Tari-tarian Daerah Bali

Tari Legong  merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata “leg” yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan “gong” yang artinya gamelan. “Legong” dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para senimanBali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.

2.1.3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.

 

Tari Andun

Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

2.1.4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

Tari Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng telah ada di dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tariyang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.

Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.

 

Tari Yopong

2.1.5. Tari-tarian Daerah Jambi

Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi dan Riau.dan juga terkenal di malaysia sebagai tarian wajib kepada tamu besar

Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.

 

Tari Selampir

2.1.6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat

Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.

Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.

2.1.7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah

Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.

Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

2.1. 8. Tari-tarian Daerah JawaTimur

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.

Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.

 

 

2.1.9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi

Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.

2.1.10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.

Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.

2.1.11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah

Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.

Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.

 

2.1.12. Tari-tarian  Daerah Kalimantan Timur

Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.

Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.

 

2.1.13. Tari-tarian Daerah Lampung.

Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.

Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.

 

2.1.14. Tari-tarian Daerah Maluku

Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.

Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.

2.1.15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara

Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.

Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.

2.1.16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.

Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.

 

2.1.17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur

Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.

 

2.1.18. Tari-tarian Daerah Papua Barat dan Tengah

Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).

Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan rakyat Papua.

2.1.19. Tari-tarian Daerah Papua Timur

Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah or¬ang meninggal karena kecelakaan.

2.1.20. Tari-tarian Daerah Riau

Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.

Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi.

2.1.21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

Tari Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.

Tari Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.

2.1.22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah

Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu agung.

Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.

2.1.23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara

Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.

Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.

2.1.24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara

Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.

Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.

 

2.1.25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat

Tari Piring Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sama.

Tari Payung Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.

 

2.1.26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan

Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.

Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan.

 

2.1.27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.

Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.

2.1.28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.

 

Tari Serimpi Sangu Pati

Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai.

 

2.1.2 budaya Indonesia yang di klain oleh negara lain

Akan tetapi ada beberapa bagian dari budaya indonesia yang di klaim oleh negara lain. Berikut, data dari budaya yang di klaim oleh negara lain:

  • batik dari jawa oleh Adidas
  •  Naskah kuno dari riau oleh pemerintah Malaysia
  •  Naskah kuno dari sumatera barat oleh pemerintah Malaysia
  • Naskah kuno dari sulawesi selatan oleh pemerintah Malaysia
  • Naskah kuno dari sulawesi tenggara oleh pemerintah Malaysia
  • rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
  •  Sambal bajak dari jawa tengah oleh oknum WN belanda
  •  Sambal petai dari riau oleh oknum WN belanda
  •  tempe dari jawa oleh beberapa perusahaan asing
  • lagu rasa sayange dari maluku oleh pemerintah malaysia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan:

            Dari penjelasan di atas, dapat diketahui mengenai keunikan beragam tari-tarian yang ada di seluruh provinsi  Indonesia  yang telah dikaji, diantaranya ialah pengertian, asal-usul, tata gerak dan macam-macam busana tari dari daerah masing-masing. Serta diuraikan mengenai upaya-upaya melestarikan kesenian tari tradisional tersebut. Begitu pentingnya kesenian tradisional bagi generasi muda dan tidak hanya di Jawa Timur saja generasi muda melestarikannya melainkan juga kewajiban seluruh masyarakat Indonesia karena tari tradisional dari daerahnya masing-masing merupakan salah satu kekayaan budaya seni tari di Indonesia.  Sehingga, alangkah  baiknya apabila kita menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dan menjunjunganya hingga ke kancah internasional sebagai wujud rasa cinta dan kebanggaan terhadap kesenian tradisioanal kita.

 3.2 Saran

            Saran yang ingin saya sampaikan kepada semua massyarakat Indonesia bahwa kekayaan akan tari-tarian yang kita miliki sangatlah berharga dan sangat penting untuk mengembangkan atau meneruskannya kepada generasi-gerasi selanjutnya janganlah meninggalkannya seiring perkembangan tari-tari modern saat ini dengan dimulai dari generasi muda lah yang bisa membuat tari-tari di Indonesia ini dapat di ketahui dan hargai di mata dunia.

DAFTAR PUSTAKA

http://lorentfebrian.wordpress.com/perkembangan-budaya-di-indonesia/

http://puskurbuk.net/web13/buku-kurikulum-2013/book/8-buku-smp/1100-seni-budaya.html

http://www.azamku.com/macam-macam-tarian-tradisional-indonesia/

http://bse.mahoni.com/data/Kurikulum%202013/Kelas_07_SMP_Seni_Budaya_Guru.pd

Hunian Nyaman Tak Harus Mewah-koran kompas 10 januari 2014

Hunian Nyaman Tak Harus Mewah

Seperti diungkapkan Managing Director AkzoNobel Decorative Paint Untuk Asia Tenggara dan Asia Pasifik, Jeremy Rowe, bebrapa saat lalu disingapura, warna mampu memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan semua orang.

            Kendati demikian, tak selalu warna harus baru, tetapi warna lama yang sudah ada bisa kembali menjadi tren. “Jika memang bisa tren kembali, maka warna itu akan dimunculkan kembali,” katanya, sembari menambahkan, negara uyang menyukai warna terang lebih mudah untuk menerima tren warna terbaru, termasuk Indonesia.

            “Teal,” kata Jeremy, perpaduan biru dan hijau, keseimbangan antara keanggunan, ketenangan dan fleksibilitas. Untuk mendukung proses eksplorasi, AkzoNobel meluncurkan Color Futures 2014, yakni teal pada World Architecture Festival 2013 di Singapura, Oktober lalu.

            Warna Teal dipilih melalui seleksi oleh panel ahli warna pada Global Aesthetic Center milik AkzoNobel. Teal melambangkan sebuah gerakan bertema “Membuka Potensi”. AkzoNobel mendorong penggunaan warna unik ini di berbagai ruanagan di dalam rumah. Dengan cara ini,selangkah demi selangkah dunia akan mulai memanfaatkan dan menggali potensi “tersebunyi “ di tiap ruang rumah, sekolah,atau kantor.

            Berangkat dari tema besar itu, ada lima tema yang mendukung tema utama “Colour Futures 2014” ini. Lima tema itu adalah Silent revolution dengan warna halus, putih dan netral, dan urban folk dengan warna terang seperti dekorasi khas Skandinavia atau kain mewah dari India. Ada pula Margin of Proof yang terdiri atas warna terang dan tampilan romantis serta warna energetic. “Tren warna selalu berganti setiap tahun. Saat ini warna tidak hanya biru, hijau, kuning dan merah atau warna primer juga dapat menghasilkan warna baru yang menarik,” katanya.

            Karakter akan warna bangunan, baik untuk di dalam maupun di luar, di setiap negara berbeda-beda, seperti India yang gemar dengan warna terang, sementara Eropa termasuk Jepang dan China cenderung menyukai warna lembut. Konsumen untuk kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia berada di tengah, yakni antara perpaduan warna terang dan lembut.

            Selain itu, menurut dia, setiap warna memiliki efek tertentu atau efek lain ke material. Hal tersebut tentu untuk memenuhi tren warna seperti material alam, kayu, daun, bahkan batu yang selama beberapa tahun terakhir menjadi tren. Material alam dalam 2-3 tahun terakhir menjadai tren, seperti warna kayu, daun, hingga batu.

Tak Selalu mewah

            Hunian yang nyaman dan indah tidak melulu harus selalu mewah. Perpadauan antara model rumah dan warna yang tepat dapat menambah kesan mewah dan tentu saja kenyamanan. Warna dalam suatu hunian ibarat bumbu dalam masakan yang menambah cita rasa. Jadi, pemilihan cat untuk bangunan sangat penting.

            Menurut Heleen van Gent (48), Manajer AkzoNobel global Warna & Design Center Belanda, dari tahun ke tahun tren warna pasti berubah dan bahkan tak mustahil kembali ke warna lama. Ini dapat terjadi karena warna memiliki unsur penting dalam kehidupan, bahkan mampu mengubah suasana hati seseorang. Jadi, sejatinya warna tidak harus selalu baru, tapi warna lam dapat diolah menjadi warna berbeda dan menjadi tren.

            Arti warna dalam sebuah bangunan, menurut guru di Artemis Design Academi di Amsterdam, sekaligus editor lebih dari 10 buku tentang interior dan design warna, begitu kuat. “Jika anda melihat baik di dunia di sekitar anda, anda akan melihat semuanya berwarna.” Begitu Heleen mengutip penyair Belanda, K Schippers untuk mengerti dan mengantisipasi tren warna. Apa lagi warna memainkan peranan yang sangat penting dan ada di mana-mana sehingga memengaruhi cara merasa dan berperilaku.

            Senada dengan Heleen, Jeremy juga menyebutkan, peluncuran warna cat yang digelar setiap tahun itu merupakan sumber inspirasi warna untuk para profesional yang tak terhitung jumlahnya dari berbagai industri, produk, mode, dan desain arsitektur. Dalam dekade ini saja sudah bisa merefleksikan bagaimana warna telah membentuk hidup sehingga penting untuk melihat ke depan dan mengembangkan warna yang lebih cerah dalam 10 tahun ke depan.

            Untuk menentukan pilihan warna pada ruangan ataupun bangunan, kata heleen, konsumen perlu dibantu. Caranya dengan menawarkan pra-memilih warna, membantu membuat pilihan agar kelak tak menyesal. Bersama tim Pemasaran Warna Global AkzoNobel, misi utama adalah membuat koleksi warna dan konsep yang membantu konsumen untuk membuat pilihan warna yang tepat. Tawaran bantuan perlu karena begitu banyak pilihan sehingga bisa menambahkan warna bagi kehidupan konsumen. (AGNES SWETTA PANDIA)